Gangguan pendengaran pada anak merupakan masalah yang sering kali terjadi namun seringkali terlambat terdeteksi. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan anak serta kemampuannya dalam berkomunikasi dan belajar. Penting bagi orangtua dan tenaga kesehatan untuk dapat mengenali tanda-tanda gangguan pendengaran pada anak sejak dini, bahkan sebelum usia 6 bulan.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak sebaiknya sudah melakukan skrining pendengaran sejak lahir hingga usia 6 bulan. Skrining ini dapat membantu mendeteksi gangguan pendengaran secara dini sehingga bisa segera ditangani. Beberapa tanda gangguan pendengaran pada anak yang dapat terlihat sebelum usia 6 bulan antara lain:
1. Tidak merespon suara atau suara panggilan orang tua.
2. Tidak merespon suara keras atau suara berisik.
3. Tidak merespon suara mainan berbunyi.
4. Tidak menoleh ke arah sumber suara.
5. Tidak tersenyum atau tertawa saat mendengar suara.
Jika orangtua atau tenaga kesehatan mencurigai adanya gangguan pendengaran pada anak, segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT atau audiologis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh gangguan pendengaran pada perkembangan anak.
Selain itu, orangtua juga perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar gangguan pendengaran pada anak tidak semakin parah, seperti menjaga kebersihan telinga anak, menghindarkan anak dari paparan suara berisik yang berlebihan, serta memberikan nutrisi yang baik untuk mendukung kesehatan pendengaran anak.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, gangguan pendengaran pada anak dapat diminimalkan dampaknya terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan tenaga kesehatan untuk selalu memperhatikan kesehatan pendengaran anak sejak dini agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Semoga informasi ini bermanfaat bagi semua orangtua dan tenaga kesehatan dalam mengenali dan mengatasi gangguan pendengaran pada anak.