Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang sering kali dihubungkan dengan konsumsi minuman beralkohol. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara minuman beralkohol dan glaukoma kurang signifikan.
Dokter mata dari Rumah Sakit Mata Jakarta, dr. Andika, menjelaskan bahwa memang terdapat beberapa studi yang menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi minuman beralkohol dengan risiko terkena glaukoma. Namun, hasil penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak begitu signifikan.
“Penelitian terbaru menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti usia, riwayat keluarga, dan tekanan darah tinggi memiliki peran yang lebih besar dalam meningkatkan risiko seseorang terkena glaukoma. Konsumsi minuman beralkohol mungkin hanya berperan sebagai faktor tambahan yang tidak begitu signifikan,” kata dr. Andika.
Glaukoma sendiri merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam mata yang dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kerusakan pada penglihatan. Gejala glaukoma biasanya tidak terlalu terasa pada awalnya, namun jika tidak diobati dapat menyebabkan kebutaan.
Meskipun hubungan antara minuman beralkohol dan glaukoma kurang signifikan, dr. Andika tetap menekankan pentingnya menjaga pola makan dan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit mata ini. “Selain menghindari konsumsi minuman beralkohol, penting juga untuk menjaga tekanan darah dan kadar gula darah agar tetap stabil. Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan mata secara berkala juga sangat penting untuk mendeteksi glaukoma secara dini,” tambah dr. Andika.
Dengan demikian, meskipun hubungan antara minuman beralkohol dan glaukoma kurang signifikan, tetaplah menjaga pola makan dan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah risiko terkena glaukoma. Konsultasikan dengan dokter mata untuk informasi lebih lanjut tentang cara mencegah dan mengobati glaukoma.