Besaran kalori yang terdapat dalam Makanan Bergizi Berbasis Gizi (MBG) telah sesuai dengan pedoman gizi seimbang yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini dapat dilihat dari kandungan nutrisi yang seimbang dan cukup dalam setiap sajian makanan MBG.

Makanan Bergizi Berbasis Gizi (MBG) merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat Indonesia, terutama bagi kelompok yang rentan terhadap masalah gizi seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Dalam setiap sajian makanan MBG terdapat kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral yang seimbang dan cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian seseorang. Besaran kalori yang terdapat dalam makanan MBG juga telah dihitung secara cermat dan sesuai dengan kebutuhan energi tubuh manusia.

Dengan konsumsi makanan MBG secara teratur, diharapkan masyarakat dapat memperoleh gizi yang cukup dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan gizi. Selain itu, program MBG juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang bagi kesehatan tubuh.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa besaran kalori yang terdapat dalam Makanan Bergizi Berbasis Gizi (MBG) sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan dapat menjadi pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Mari dukung program MBG dan mulailah menerapkan pola makan sehat dan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari.

Dokter sebut HMPV bukan virus baru dan berbeda dengan COVID-19

Hampir setahun ini kita hidup dalam situasi pandemi COVID-19 yang telah mengubah cara hidup dan kebiasaan kita sehari-hari. Namun, selain COVID-19, ada juga virus lain yang perlu kita waspadai, salah satunya adalah HMPV.

HMPV atau Human Metapneumovirus bukanlah virus baru, namun masih menjadi perhatian para dokter karena dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius, terutama pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Meskipun gejalanya mirip dengan COVID-19, HMPV memiliki perbedaan yang signifikan. HMPV lebih sering menyebabkan gejala seperti pilek, batuk, dan sakit tenggorokan, sedangkan COVID-19 cenderung menimbulkan gejala seperti demam, batuk kering, dan kehilangan indra penciuman atau perasa.

Selain itu, penyebaran HMPV juga berbeda dengan COVID-19. HMPV lebih sering menyebar melalui kontak langsung dengan droplet pernapasan yang dikeluarkan saat seseorang batuk atau bersin, sedangkan COVID-19 dapat menyebar melalui udara atau permukaan yang terkontaminasi.

Untuk mencegah penyebaran HMPV, kita perlu melakukan langkah-langkah yang sama dengan mencegah penyebaran COVID-19, seperti mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Jangan lupa untuk tetap tenang dan waspada terhadap virus-virus lain selain COVID-19, termasuk HMPV. Semoga kita semua selalu sehat dan terhindar dari penyakit.

Studi: Media sosial tidak berdampak besar pada kesehatan mental

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Namun, banyak yang khawatir bahwa penggunaan media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa media sosial sebenarnya tidak memiliki dampak besar pada kesehatan mental.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Central Florida melibatkan lebih dari 1.000 peserta yang menggunakan media sosial secara aktif. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang menilai tingkat kecemasan, depresi, dan kesepian mereka. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental peserta.

Para peneliti menemukan bahwa faktor-faktor lain seperti tingkat stres, dukungan sosial, dan pola tidur memiliki pengaruh yang lebih besar pada kesehatan mental seseorang daripada penggunaan media sosial. Mereka juga menemukan bahwa penggunaan media sosial tidak selalu negatif, karena juga dapat menjadi sarana untuk mencari dukungan sosial dan meningkatkan koneksi dengan orang lain.

Meskipun demikian, para peneliti tetap menyarankan agar pengguna media sosial tetap berhati-hati dan bijak dalam menggunakannya. Mereka menyarankan agar pengguna tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan lebih memperhatikan kebutuhan fisik dan sosial mereka.

Dengan demikian, meskipun media sosial memang memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental seseorang, namun studi ini menunjukkan bahwa dampaknya tidak begitu besar. Penting bagi kita untuk tetap memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan mental kita dan menjaga keseimbangan dalam penggunaan media sosial.

Seiring dengan pergantian tahun, banyak dari kita mungkin telah membuat resolusi untuk hidup lebih sehat dan memperpanjang umur. Namun, seringkali kita kesulitan untuk menjaga kesehatan dan umur panjang karena gaya hidup yang kurang sehat.

Tidak perlu khawatir, karena ada beberapa kiat sederhana yang dapat membantu kita untuk hidup sehat dan memperpanjang umur di tahun baru ini. Berikut adalah beberapa kiat yang dapat diikuti:

1. Makan makanan sehat: Mulailah dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh.

2. Berolahraga secara teratur: Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari. Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekuatan otot, dan menjaga berat badan yang sehat.

3. Minum air yang cukup: Pastikan untuk minum air yang cukup setiap hari, minimal 8 gelas. Air membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, membersihkan racun dari tubuh, dan menjaga kesehatan kulit.

4. Istirahat yang cukup: Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam, minimal 7-8 jam. Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh untuk pulih dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

5. Hindari stres: Cobalah untuk mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari. Stres dapat memengaruhi kesehatan secara negatif, sehingga penting untuk mencari cara untuk mengatasinya, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

Dengan mengikuti kiat hidup sehat di atas, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur kita. Jadi, mari kita mulai tahun baru ini dengan komitmen untuk hidup sehat dan menjaga tubuh dengan baik. Semoga kita semua dapat meraih kesehatan dan umur panjang yang diinginkan. Selamat tahun baru!