Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak merah, bersisik, dan gatal pada kulit yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, namun faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan psoriasis.

Belakangan ini, penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara stres dan risiko terkena psoriasis. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Dermatology Research and Practice menemukan bahwa terdapat hubungan antara kerentanan terhadap stres dan risiko terkena psoriasis pada pria. Penelitian ini melibatkan lebih dari 2.000 pria yang didiagnosis menderita psoriasis dan 4.000 pria lainnya yang tidak memiliki riwayat penyakit ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki tingkat kerentanan terhadap stres yang tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan psoriasis dibandingkan dengan pria yang memiliki tingkat kerentanan terhadap stres yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa stres dapat memainkan peran penting dalam perkembangan psoriasis pada pria.

Stres dapat memicu reaksi inflamasi dalam tubuh yang dapat memperburuk kondisi psoriasis. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan perubahan hormonal yang dapat memicu munculnya gejala psoriasis. Oleh karena itu, penting bagi pria yang memiliki riwayat psoriasis atau memiliki kerentanan terhadap stres untuk mengelola stres dengan baik guna mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres termasuk meditasi, olahraga, terapi psikologis, dan menjaga pola makan yang sehat. Selain itu, penting juga untuk menghindari faktor pemicu stres seperti konflik, tekanan kerja, dan masalah keuangan. Dengan mengelola stres dengan baik, diharapkan risiko terkena psoriasis pada pria dapat dikurangi.

Dengan meningkatnya kesadaran akan hubungan antara stres dan risiko psoriasis, diharapkan pria di Indonesia dapat lebih memperhatikan kesehatan mental mereka dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli kesehatan mental jika Anda mengalami gejala psoriasis atau kesulitan mengelola stres. Semakin dini tindakan yang diambil, semakin baik juga prognosis dan kualitas hidup Anda dalam menghadapi psoriasis.